Mengapa Kita Tidak Boleh Menyerah
09 Desember 2020
Bacaan Hari ini: Galatia 6: 9 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Jika Anda ingin menjadi pria dan wanita yang kudus, maka Anda harus belajar untuk menjadi tangguh. Itu artinya ketika Anda tersandung — tentu kita semua akan tersandung — Anda akan bangkit kembali.
Kegagalan Anda bisa disebabkan oleh banyak faktor yang di luar kendali Anda. Namun jika Anda bangkit kembali, siapa yang tahu hal positif apa yang mungkin terjadi. Buku-buku sejarah berisikan kisah orang-orang yang berulang kali gagal tetapi tidak menyerah sampai mereka berhasil.
George Washington kalah dalam dua pertiga pertempurannya melawan Inggris pada Revolusi Amerika. Pasukannya terus-menerus dipukul mundur sebab dia tidak punya kekuatan untuk menghadapi tentara Inggris. Tetapi dia tidak menyerah! Dan pada akhirnya ia memenangkan perang itu dan menjadi presiden pertama Amerika Serikat dan dianggap sebagai bapak negara.
Napoleon mendominasi benua Eropa sebagai Kaisar Prancis. Namun, di masa lalunya ia lulus di peringkat ke-42 dari 43 orang dalam satu kelas. Dia bukanlah murid terpandai, tetapi dia dianggap sebagai seorang jenius militer dan metodenya masih dipelajari di banyak sekolah.
Albert Einstein, salah satu ilmuwan terhebat sepanjang masa, tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun sampai dia berusia empat tahun lebih. Dia punya prestasi akademik yang sangat buruk di sekolah sehingga, di usia ke-16, dia gagal lulus ujian masuk Sekolah Politeknik Swiss. Namun, kenyataannya dia membuat banyak penemuan di bidang sains dan matematika.
Babe Ruth adalah salah satu pemain baseball terbaik yang pernah ada. Dia berhasil melakukan 714 home run dalam karirnya, sebuah rekor yang bertahan selama hampir 40 tahun. Tapi dia juga telah gagal memukul sebanyak 1.330 kali. Selama bertahun-tahun, Babe Ruth memegang rekor dunia, baik untuk home run paling banyak dan strike out paling banyak.
Saya tidak menganggap orang-orang ini sebagai teladan hidup kudus. Tetapi mereka telah mencapai banyak prestasi di mata dunia sebab mereka tidak menyerah. Bayangkan apa yang dapat Tuhan lakukan dengan wanita dan pria kudus yang terus maju dan melakukan panggilan hidup mereka meski apapun yang terjadi.
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6: 9).
Renungkan hal ini: - Tujuan besar apa yang selama ini takut Anda kejar karena Anda mengira akan gagal? - Pikirkan beberapa contoh dalam Alkitab tentang pria dan wanita yang gagal terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka berhasil. Apa yang bisa Anda pelajari dari mereka? - Apa artinya menjadi orang benar? Apakah Anda ingin dikenal sebagai orang yang kudus? Mengapa atau mengapa tidak?
| | Bacaan Alkitab Setahun : Zefanya 2; II Yohanes | |
Teruslah maju, dan jangan biarkan kegagalan Anda mengakhiri perjuangan Anda. Anda tidak pernah tahu apa yang Tuhan bisa lakukan melalui Anda! (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
|