Orang yang Berhikmat Menghindari Pertengkaran
18 Desember 2020
Bacaan Hari ini: Yakobus 3:17 “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.”
Apakah Anda mudah tersinggung? Apakah Anda selalu mencari keributan? Apakah mekanisme pertahanan diri Anda kerap muncul ketika Anda mengobrol dengan orang lain?
Alkitab mengatakan bahwa, jika Anda orang yang berhikmat, maka Anda tidak akan memicu kemarahan seseorang: “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” (Yakobus 3:17).
Orang yang berhikmat berusaha menjaga kedamaian dan harmoni. Mereka tidak selalu panas hati. Mereka tidak mudah tersinggung, dan mereka tidak mengucapkan dan melakukan hal-hal yang mereka tahu akan memicu amarah orang lain.
“Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak” (Amsal 20: 3).
Bijaksana dalam berhubungan artinya menghindari perselisihan. Ada daftar panjang hal-hal yang menyebabkan perselisihan. Berikut ini tiga hal spesifik yang dapat Anda hindari untuk bisa menghormati orang lain dan membangun hubungan yang lebih damai dan penuh kasih.
Jangan membandingkan. Membandingkan adalah penyebab pertengkaran, karena itu menunjukkan bahwa Anda tidak puas dengan apa yang Anda miliki dan dengan diri Anda sebagai rancangan Tuhan. Apabila Anda puas dengan hidup Anda, maka itu akan terlihat dalam hubungan Anda yang sehat dengan orang lain.
Jangan mengecam Tidak heran jika mengucapkan pernyataan-pernyataan mengutuk seperti, "Itu semua salahmu" atau "Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri" hanya akan menyulut pertengkaran. Atau itu bisa juga terlontar dalam ucapan-ucapan seperti, “Seharusnya kau begini”, “Seharusnya kau tidak”, “Kau ini selalu”, dan “Kau tidak pernah.” Menggunakan kata-kata seperti ini dan mengecam orang lain tujuannya adalah memposisikan diri Anda di atas mereka. Dan itu bukanlah cara hidup Yesus.
Jangan menyanggah. Ketika berada di tengah-tengah perdebatan, janganlah mempermasalahkan hal-hal kecil. Bila ada kata-kata yang salah diucapkan oleh lawan bicara Anda, biarkan saja. William James, seorang psikolog terkenal, berkata, "Hikmat adalah seni mengetahui apa yang harus diabaikan.” Jika Anda mampu mengabaikan kesalahan orang lain, Anda akan bisa melihat semakin damai hubungan Anda.
Renungkan hal ini: - Manakah dari ketiga hal di atas— membandingkan, mengecam, dan menyanggah — yang paling sering Anda gunakan dalam percakapan Anda? Mengapa? - Menurut Anda mengapa sulit bagi kita untuk merelakan ego kita ketika kita tidak sepaham dengan orang lain? Mengapa kita seringkali ingin memenangkan argumen kita? - Bagaimana Yesus mencontohkan perdamaian dalam hubungan-Nya dengan sesama?
| | Bacaan Alkitab Setahun : Zakaria 3; Wahyu 8 | |
Membandingkan, mengecam, dan menyanggah selalu menimbulkan perdebatan. Namun ketika Anda memilih untuk menunjukkan kasih karunia, Tuhan dapat mentransformasi hubungan Anda. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
|