Share:                      
 
Apa yang Harus Anda Lakukan dengan Kekecewaan Hidup

25 Desember 2020

Bacaan Hari ini:
Lukas 2:37 “Dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.”

Selama beberapa hari terakhir, kita telah belajar dari dua wanita bijak dalam kisah Natal. Hari ini Anda akan bertemu dengan wanita bijak ketiga, Hana. Walau keadaan yang ia hadapi sebenarnya bisa saja membuatnya meninggalkan imannya, tetapi ia memilih untuk fokus pada hadirat Allah dan untuk sebisa mungkin mewartakan tentang Yesus pada semua orang.

Lukas 2 mengatakan bahwa Hana adalah seorang janda dan berusia 84 tahun. Suaminya telah terlebih dulu meninggal ketika Hana masih sangat muda. Ini tidak seperti yang ia rencanakan buat hidupnya. Sebenarnya kekecewaan bisa saja membuat dia menjadi kepahitan, tetapi Alkitab memberi kita gambaran yang berbeda. Lukas 2:37 mengatakan, “Dan sekarang ia (Hana) janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.”

Ketika suami Hana meninggal, dia bisa saja memilih untuk juga membiarkan cintanya mati. Namun sebaliknya, dengan bijak dia mengarahkan kembali cintanya kepada Tuhan. Dia menghabiskan siang dan malamnya untuk memusatkan diri pada hadirat Allah, bukan pada kekecewaannya.

Jika Anda belum mengalaminya, mungkin suatu hari Anda akan mendapati seseorang yang Anda cintai sudah tak ada lagi bersama Anda. Dalam keadaan seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda bijak dan berhikmat, maka Anda akan fokus pada hadirat Allah dan memusatkan kembali cinta Anda.

Saya melihat banyak pasangan yang melakukan hal ini ketika mereka merindukan kehadiran seorang bayi namun mereka tidak bisa. Saya melihat bagaimana mereka akhirnya mengadopsi atau menjadi orang tua asuh. Mereka mengarahkan kembali cinta mereka. Mereka fokus pada hadirat Allah dengan memberikan cinta mereka kepada salah satu dari begitu banyak anak di dunia yang membutuhkanya.

Hana juga membuat keputusan bijak kedua ketika suaminya meninggalkannya. Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun beribadah dan berdoa di Bait Allah, ia pun bertemu Yesus — dan seketika itu, ia mulai menyebarkan Kabar Baik tentang Dia.

Ketika Yesus berusia delapan hari, Maria dan Yusuf membawa-Nya ke Bait Allah, dan Hana berada di sana. Alkitab berkata, “Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (Lukas 2:38).

Semenjak bertemu Yesus, Hana mulai berbicara tentang Dia kepada semua orang. Alkitab berkata, “Siapa bijak, mengambil hati orang” (lihat Amsal 11:30b). Hana merupakan orang yang bijak sebab ia memilih untuk menceritakan kepada orang lain tentang Kabar Baik kedatangan Yesus.

Selama musim Natal ini, Anda bisa membuat keputusan yang sama. Orang-orang di sekitar Anda kemungkinan besar akan lebih mudah terbuka pada kebenaran Firman ketimbang pada waktu-waktu lain di sepanjang tahun. Apapun kekecewaan yang telah Anda alami di tahun ini, pilihlah untuk menjadi seperti Hana.

Itulah keputusan yang bijak.

Doa:

Setelah Anda belajar tentang tiga wanita bijak dalam kisah Natal, luangkan beberapa menit untuk berdoa dan ingatkan diri Anda dengan apa yang telah diajarkan oleh ketiga wanita ini.

“Bapa, di tengah musim Natal yang aneh dan menjelang akhir tahun yang panjang dan sulit ini, aku mengucap syukur atas karunia terbesar yang Kau beri, Yesus Kristus. Terima kasih telah mengirim Dia untuk menebus dosa-dosaku. Terima kasih atas janji-Mu atas hidup yang kekal bagi mereka yang menerima karunia ini. Ya, Roh Kudus, penuhi hatiku dengan iman untuk percaya pada janji-janji-Mu seperti tiga wanita bijak di Natal ini — Elisabet, Maria, dan Hana — yang telah mengajariku. Bantu aku untuk memilih untuk percaya pada rencana-Mu, ketimbang menjadi kepahitan. Bantu aku untuk percaya pada Firman-Mu, bukan pada ketakutanku. Bantu aku untuk fokus di dalam hadirat-Mu, bukan di dalam kekecewaanku, dan mewartakan kepada semua orang tentang Yesus. Amin."

Renungkan hal ini:
- Hana menghadapi kekecewaan terbesarnya setelah kehilangan suami. Bagaimana Anda biasanya mengatasi kekecewaan?
- Apa salah satu cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk bisa fokus pada kehadiran Allah, bukan pada kekecewaan Anda minggu ini?
- Apa kendala terbesar yang Anda hadapi dalam hal berbagi Kabar Baik tentang Yesus secara rutin?



Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 10; Wahyu 15


Fokuskan kembali kasih Anda pada Allah dan beritakan tentang Yesus kepada semua orang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)


 
Ayo, Download CPGpray :
CPGpray
  Share: